Kamis, 05 Januari 2012

Matahariku....

Matahari…
Dimatamu ada sebab,
Dan taklukku adalah akibat,
Seperti es krim lumer di bibirmu,
Seperti bayi pasrah di pelukmu,
Di matamu ada candu,
Tanpa sinarnya adalah sakauku.
Resah mendesah sampai lelah,
Tersungkur jatuh bersimbah keluh.
Di matamu ada semesta,
Memandangnya adalah takjubku.
Di dalam diam aku memuja.
Beriring waktu mengawal rindu.
Matahari. 
Aku menemukanmu di tengah kebekuan hatiku. 
Hati yang tersakiti oleh masa lalu yang kelam.
Bertahun-tahun airmata mengkristalkan kepahitan dalam sukma. 
Memupuk keinginan untuk tidak lagi mencinta.
Sebab mencinta hanya menyisakan memar-memar mengungu. 
Hangatnya pesona yang terpancar dari matamu, tak mampu kutolak. 
Menembus dinding-dinding beku. 
Mencairkan selapis demi selapis sekat batu yang menahun terbangun oleh tangis.
Aku tak tahu dari mana datangnya, 
tapi aku tak bisa menipu diri bahwa kau begitu mudah merobohkan pertahananku. 
Aku yang telah memvonis hatiku untuk tidak lagi terjatuh pada zat yang namanya cinta. 
Akhirnya mengalah dan terbius oleh hangatmu.
Hatiku yang dingin menjadi basah, menghangat.
Dalam pelukan perhatian yang datang bertubi-tubi tanpa mampu aku menolaknya.
Aku terjatuh lagi dalam cintamu…. 
Matahariku..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar